HUKUM MERAYAKAN MAULID NABI - NOMOR 1 SIAPA YANG LEBIH CINTA ?
Bismillahirohmanirohim
Agama Islam Sudah Sempuna Tidak Perlu Ditambah Dan Tidak Perlu Dikurang
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu
QS Al Maidah Ayat 3
Apa hukum merayakan maulid Nabi ?
Apakah berdosa orang yang pergi untuk menyaksikan perayaan tersebut ?
Ini adalah bidah, merayakan maulid Nabi adalah perbuatan bidah
Jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru (dalam urusan agama), sebab setiap perkara yang baru adalah bidah dan setiap bidah adalah sesat dan setiap kesesatan ada di neraka
HR. Abu Dawud no. 4607
Imam Nawawi menilai hadis ini shahih
Maka wajib bagi seorang muslim untuk menjauhi hal tersebut dan tidak menghadirinya
Baca Juga:
Kenapa seorang mukmin tidak merayakan maulid ?
Karena kita mencintai Rasulullah
Karena maulid bukan dari sunnah Rasulullah
Karena maulid bukan dari agama Islam
1. Karena para sahabat mereka yang paling mencintai Rasulullah, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, dan para sahabat lainnya radhiyallahu anhum tidak pernah sekalipun merayakan maulid
Apakah engkau lebih mencintai Rasulullah daripada mereka ?
2. Karena tidak ada satupun dari empat imam mazhab Abu Hanifah, Malik, Syafii, Ahmad yang merayakan maulid dan tidak juga imam Bukhari dan Muslim dari empat abad pertama umat ini
Apakah engkau lebih mencintai Rasulullah daripada mereka ?
3. Karena Aisyah Radhiyallahu Anha orang yang sangat dicintai Rasulullah, hidup puluhan tahun setelah wafatnya beliau, tidak pernah sekalipun merayakan maulid
Apakah engkau lebih mencintai Rasulullah daripada Aisyah ?
4. Bagi siapapun yang merayakan maulid, tanyakan kepada dirimu, kapan Rasulullah wafat ? mayoritas ulama mengatakan bahwa beliau wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal 11 Hijriah sama seperti lahirnya Nabi
Lantas mengapa engkau merayakan wafatnya Rasulullah ?
Mencintai Rasulullah adalah dengan mengikuti ajaran dan sunnahnya, inilah konsekuensi dari syahadat kita bahwa Nabi Muhammad adalah hamba Allah dan utusan Nya, bukan dengan membuat ajaran dan perkara baru didalam agama Islam yang telah sempurna
NA Rahman - Setyani
